Lihatlah...! Ini Palestina, Ini Al-Quds

By hanan2jahid - May 09, 2005


Image hosted by Photobucket.com


Saat keheningan malam mulai merambat perlahan-lahan, saya terbangun dari lelapnya tidur, empuknya bantal, dan hangatnya ruangan kamar. Lalu saya teringat akan suatu hal yang belum diselesaikan. Tugas. Tetapi baru setengah jalan yang saya selesaikan, ada suatu keinginan kuat yang menarik tangan ini untuk menulis. Menulis tentang suatu keagungan Yang Maha Agung. Tentang suatu tempat yang di dalamnya terdapat kehidupan yang amat menggelorakan semangat.

Palestina....
Sebuah tanah air yang dahulunya melahirkan nabi-nabi mulia, para mujahid-mujahid tangguh dan para syuhada yang menggetarkan bumi dengan darahnya. Di tanah air ini pula terdapat sebuah masjid, yang dulunya merupakan kiblat pertama umat islam. Masjid yang memancarkan kemuliaan syahid bagi mujahid dan mujahidah yang berusaha mempertahankannya dari tangan-tangan Yahudi dan orang-orang yang tidak senang akan keberadaannya. Masjid Al-Aqso.

Mungkin sebagian besar umat islam masih ada yang tidak tahu akan keadaan sebenarnya dari Palestina, dari Al-Quds atau Al-Aqso, dan kondisi saudara-saudara seiman yang ada di sana. Karena apa? Banyak faktor yang menyebabkannya. Bisa jadi karena tidak sampainya informasi tentang hal itu ke negaranya, atau minimnya pengetahuan tentang Palestina dan Al-Aqso, tetapi bisa saya yakinkan bahwa yang paling banyak penyebabnya adalah karena mereka tidak mau tahu akan Palestina dan Al-Aqso.

Lihatlah...! Ini Palestina. Ini Al-Quds.
Lihatlah dengan mata kita, mata hati kita. Lihatlah saudara-saudara kita yang tanah airnya telah dicaplok sedikit demi sedikit dengan cara-cara yang zhalim. Rumah mereka dihancurkan dengan buldoser-buldoser tanpa ampun. Tanah mereka dirampas dengan kejam. Lalu kemudian dengan seringainya, para Yahudi itu membangun rumah mereka di atas tanah saudara kita, di atas darah saudara kita, karena tak jarang banyak yang syahid untuk mempertahankan tanah mereka.
Lihatlah para ibu yang sedang hamil, perut mereka dibelah hidup-hidup, hingga mereka kehilangan janin mereka, bahkan meregang nyawa karenanya.
Lihatlah para Yahudi yang dengan bangga merampas hak-hak umat muslim di sana, merampas kesucian para muslimah, merenggut nyawa para mujahid, dan setelah itu mereka berfoya-foya dengan khamr di atas darah para mujahid.
Lihatlah anak-anak yang dengan semangat juangnya, tak kenal kata takut menggenggam batu-batu kecil, yang dengannya mereka melempari para Yahudi durjana itu. Batu... saudaraku, bukan senjata. Sementara Yahudi dengan congkaknya menyandang senjata mereka, anak-anak itu hanya mampu membawa batu.
Lihatlah, mainan anak-anak Palestina bukanlah boneka atau mobil-mobilan seperti layaknya anak-anak Indonesia yang dimanja dengan berbagai materi mewah, tetapi mainan mereka adalah pecahan bom yang mereka rakit kembali untuk dihadiahkan kepada para pembunuh ayah dan ibu mereka, bagi para perampas rumah mereka.
Dan lihatlah masjid Al-Aqso itu. Tidakkah kita merasakan ada ruh yang terpancar darinya? Ruh para syuhada, yang nyawa dan jiwa mereka telah dikorbankan untk mempertahankannya. Betapa Al-Aqso itu sangat indah. Walau banyak masjid di dunia ini yang sangat mewah dan indah, namun pesonanya tak mampu mengalahkan pesona Al-Aqso.


Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Lihatlah saudaraku.....Lihatlah dengan mata hati kita. Inilah Palestina. Inilah Al-Quds.
Sebuah konspirasi internasional telah bermain di belakangnya. Ini bukan hanya masalah antar negara seperti yang dikatakan oleh kebanyakan orang, tetapi ini adalah masalah umat islam, masalah antara yang haq dan yang bathil. Masihkan kita berkata bahwa “ini bukanlah urusanku”? Setelah jelas melihat anak-anak, ibu-ibu, dan para pria yang dibantai dengan kejamnya. Tak layak para pembantai itu disebut sebagai manusia, bahkan lebih rendah dari binatang sekalipun. Apakah kita mau menjadi para pendukung kaum yang lebih rendah dari binatang? Jawabannya ada di hati kita masing-masing.

Sepahit dan seterpuruk apapun kondisi rakyat Indonesia saat ini, masalah Palestina masih lebih buruk dari itu semua. Sudah selayaknya kita sebagai umat islam, memberikan dukungan bagi saudara-saudara kita di sana dengan cara apapun, minimal do’a. Jangan kita menjadi para penghujat yang hanya bisa mencibir mereka, bahkan tak sadar ikut membantu Yahudi dengan membeli barang-barang yang sebagian dari keuntungannya digunakan untuk biaya Israel. Jangan kita mengatakan bahwa masalah Palestina bukanlah urusan kita. Dan jangan kita tidak mau tahu dengan masalah Palestina.

Ini Palestina. Ini Al-Quds. Lihatlah wahai para pemuda dan pemudi islam. Para pewaris negeri ini. Lihatlah dengan mata hati kita. Jika kita tidak sanggup untuk ikut membantu mereka secara langsung, maka do’akanlah mereka, dan sibukkan dirimu dengan hal-hal yang bermanfaat, yang dengan tanganmu dan kekuasaan Allah swt, engkau mampu merubah dunia ini dan menyebarkan islam ini menjadi rahmatan lil’alamin, rahmat bagi seluruh alam. Dan lelahkanlah dirimu untuk mengubah peradaban ini menjadi peradaban islam.


Lihatlah wahai saudaraku...
Karena dengan kemampuanmu untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, dan dengan ikut merasakan perjuangan para mujahid dan mujahidah di Palestina, para syuhada akan tersenyum bangga padamu. Andai saja engkau tahu, para syuhada itu rindu ingin kembali ke dunia ini untuk meraih kembali kesyahidan mereka berulangkali, karena kesyahidan itu sungguh indah. Ruh mereka terbang ke syurga, dan Allah pun tersenyum pada mereka. Maka suburkanlah kerinduan kita akan syahid di jalan Allah. Terlalu muluk-muluk? Tidak. Setidaknya keinginan itu kita pupuk sejak dini, karena di mana pun kita berada, hendaklah kesyahidan yang akan menjemput kita.
Lihatlah...! Ini Palestina, Ini Al-Quds, yang dengan makar Allah, makar terbaik dan perjuangan umat islam, kemenangan itu akan kita raih. ALLAHU AKBAR !!!

Created by : Hanan2jahid, sungguh amat hina jika diri ini sampai melupakanmu wahai Palestina, Al-Quds, dan saudaraku di sana. Sampaikan salam perjuangan kami kepada para mujahid dan mujahidah di sana. Sungguh, di nadi-nadi kami telah mengalir darah-darah para mujahid. Kami senantiasa mendo’akanmu saudaraku, raihlah kemuliaan itu. Sesungguhnya Allah bersama kita.

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. assalamu alaikum ukh, selalu, selalu dan selalu saja air mata ini mengalir bila membaca tentang palestina, bayi-bayi tak berdosa, intifadah yang berjuang, para muslimah yang dirampas kehormatannya, dimana kita saat itu???? kita hanya mampu berkata; kasihan mereka bahkan sebaris doa pun tak sempat terlantunkan. Semoga bara yang ada di dada tak kan pernah padam.ALLAHU AKBAR!!!

    ReplyDelete