Keikhlasan, Kesabaran, dan Keteguhan Hati
Suatu malam, tepatnya pukul 09.30 WIB, handphone saya berbunyi. Saat layar pesan terbuka, ada sebait nasihat yang sangat indah dari seorang saudara seperjuangan saya di medan dakwah. Isinya seperti ini :
“Kekuatan seorang mukmin bukan terletak pada ucapannya, kuat fisiknya, geraknya. Tetapi pada KEIKHLASAN, KESABARAN, DAN KETEGUHAN HATINYA”
Subhanallah..untaian nasihat itu membuat saya mengharu biru. Terharu sekaligus sedih dan malu. Sebuah nasihat yang membuka kembali hati dan fikiran saya untuk memperbaharui niat, kesabaran, dan meneguhkan hati ini pada sebuah jalan yang sangat panjang, jalan yang dipenuhi duri, kerikil tajam dan dinding yang tinggi. Jalan yang sedikit pengikut dan pendukungnya. Jalan yang tak pernah menjanjikan materi apapun. Jalan yang hanya menjanjikan kemuliaan dan syurga Allah.
Saya hampir menangis saat membaca nasihat itu. Tak mampu berkata-kata. Nasihat itu benar-benar mengingatkan saya akan sebuah perjuangan. Setelah sekian lama saya melanjutkan perjuangan saudara-saudara sebelumnya, sampai saat ini belum memperoleh hasil yang begitu memuaskan. Terkadang membuat hati ini lemah, fisik lemah, dan niat yang hampir semu. Kesabaran yang hampir habis mencapai batasnya. Walau saya tahu kesabaran itu tidak mengenal kata batas.
Tetapi sungguh...
Nasihat itu membuat saya kembali teringat akan keikhlasan, kesabaran, dan keteguhan hati yang dahulu senantiasa menjadi sahabat karib saya. Ke mana mereka saat ini? Apakah mereka sudah pergi meninggalkan saya? Tidak...mereka tidak pergi, tetapi sayalah yang telah melalaikan mereka, sehingga segala yang saya lakukan terasa hampa, mudah lelah, dan mengedepankan emosi pribadi. Astaghfirullah....
Sungguh layak jika kata-kata keikhlasan, kesabaran, dan keteguhan hati ditulis dengan huruf kapital. Hal ini menunjukkan bahwa si pengirim ingin menekankan bahwa kekuatan sesungguhnya seorang mukmin adalah pada ketiga hal tersebut. Keikhlasan yang ada pada diri seseorang akan membuat dirinya senantiasa memandang segala hal dengan penuh hikmah, lapang dada, dan tanpa paksaan sedikitpun. Dengan cinta dan ikhlas ia berjuang walau fisiknya telah lemah, karena ia tahu bahwa Allah hanya mengharapkan keikhlasan dari amal setiap insan.
Sementara kesabaran menampilkan kemuliaan akhlak bagi seorang mukmin. Sabar bukan berarti berdiam diri, tetapi sabar adalah bagaimana ia mampu menjalani segala hal dengan proses yang terkadang panjang dan lama, atau dengan berbagai rintangan dan halangan yang menghadang jalannya, atau bahkan sebuah proses yang tanpa hasil seperti yang diinginkannya. Sabar dalam menjalani aktivitasnya, karena ia tahu bahwa buah kesabaran itu adalah hasil yang maksimal yang akan Allah berikan.
...........
Bagaimana dengan keteguhan hati?
Subhanallah....mendengar kata-katanya saja, saya kembali terharu. Keteguhan hati seorang mukmin hanya dapat dicapai saat keikhlasan dan kesabaran itu telah maksimal, mengapa? Karena teguh dalam jalan yang benar merupakan sebuah perjuangan keras yang harus senantiasa kita patrikan dalam hati kita dan kita amalkan dalam setiap lisan dan aktivitas kita. Keteguhan hati pada jalan ini adalah satu dari hal terindah yang ada padanya karena ia mampu menghantarkan seorang mukmin pada kemuliaan tertinggi, hidup mulia atau syahid di jalan Allah. Terlalu jauh? Tidak, karena kita memang mengharapkan hidup yang mulia bukan? Atau syahid menjemput jannah-Nya? Wallahu a’lam.
Sungguh...
Nasihat itu menjadikan saya kembali bertekad bahwa saya harus kembali pada niat semula, Allah, dan kembali pada kesabaran dan bersegera untuk kembali meneguhkan hati pada jalan yang menjanjikan kemuliaan ini. Walau hasil yang saya harapkan belum tercapai, namun Allah akan menolong hamba-Nya yang senantiasa menolong din-Nya. Berusahalah sampai titik darah dan nafas penghabisan, karena seorang mukmin itu hanya bisa beristirahat saat ia menginjakkan kakinya ke syurga.
Wallahua’lam
...........
Created by : hanan2jahid, jazzakumullah khoiron katsir saudaraku. Sungguh, Allah menyukai hamba-Nya yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
0 comments