Cinta

By hanan2jahid - June 12, 2005

Semua sudah berbicara tentang cinta
Salahkah aku jika berkata cinta lagi kali ini?

Cinta...
Sebuah kata yang tak pernah habis dibahas
Sebuah kekuatan ruhani yang mampu menyerap seluruh energi makhluk
Jantung akan memompa darah lebih kuat
Udara akan mendesak pernafasan lebih cepat
Neuron otak akan merespon lebih cepat
Hingga apapun akan bermuara pada satu titik di hati
Selaksa rasa bermuara pada satu cinta
Entah apa itu cinta aku tak tau
Saat mengenal cinta, hidupku lebih indah

Cinta...
Ingatkah kalian tentang kisah seorang Bilal ra?
Karena cinta ia sanggup menahan dera
Seorang Ali yang rela berkorban demi cinta
Seorang Umar yang menjadi murka karena cinta
Sumayyah yang ikhlas karena cinta

Ah, tak ada artinya diri ini dibanding mereka
Karena cinta mereka bahagia
Karena cinta mereka menangis

Lalu...
Karena cinta pula seorang pemuda sanggup menelan pil tidur
Sang gadis sanggup menyerahkan diri sepenuhnya
Rela berhari-hari menyayangi dan disayangi
Apa itu cinta aku pun tak tau

Dan...
Seorang ibu dengan nyawa taruhannya
Satu demi satu urat darah terputus demi si buah hati
Bahkan sang anak takkan mampu membalas setetes pun darahnya
Seorang suami yang senantiasa mengayomi keluarganya
Seorang istri yang senantiasa tersenyum dan ikhlas
Apa itu cinta aku tak tau

Cinta...
Semoga saja aku tau bagaimana memaknai cinta

Created by : hanan2jahid, saat hati ini diliputi cinta (eits..jangan salah sangka ya, cinta yang mana dulu nih, hehehe)

  • Share:

You Might Also Like

5 comments

  1. Anonymous3:03 AM

    Salahkah engkau berbicara tentang cinta???
    Ya, tentu saja salah!!! jangan lagi berbicara tentang cinta, terlalu mengharu biru untuk dimaknai, jangan ulangi kesalahan ini ya..!!!

    Go on..., just kidding

    ReplyDelete
  2. Anonymous5:25 AM

    dear evy, tambah cantik blogmu yaa:)
    maaaaaf ummi jarang mampir coz ummi lagi holidei di indo, jadi jrg onlen dan ga bs onlen lama2....:)
    sampai ketemu lagi

    salam cinta,
    ummi nida

    ReplyDelete
  3. SEPENGGAL EPISODE CINTA

    Ust. Hilmi : " Beliau orang terkaya diantara kita "

    Pada hari ini kita lepas orang yang paling kita cintai untuk menghadap Allah yang lebih mencintai lagi kepada beliau. Tadi kita dibimbing oleh KH. Abdur Rasyid untuk memberikan kesaksian "syahadatul Mayid" kalimatnya Isyhadu biannahum min ahlil khoir. dan kita jawab khoir, khoir,khoir. beliau bertanya berulang kali dan kitapun istiqomah menjawab khoir, khoir, khoir berulang kali.
    Teman perjalanan dalam da'wah dan perjuangan, bahwa kesaksian yang antum berikan adalah kesaksian yang sidiq. Kesaksian yang benar, kesaksian yang tulus, yang jujur, yang ikhlas. Karena sepanjang 25 tahun dalam perjalanan dakwah, saya menjadi saksi, dan ikhwan dan akhwat pun menjadi saksi dalam tugas apapun, dalam fungsi apapun, dalam posisi apapun. Akhuna rahimamullah Rahmat Abdullah selalu mengambil posisi yang terbaik, selalu mengambil peran yang terbaik, selalu memberikan sumbangan yang terbaik. Ketika menjadi sahabat beliau adalah khoirul ashab, ketika menjadi suami beliau adalah khoirul ajwaj.
    Ketika menjadi seorang bapak beliau adalah khoirul aba, ketika beliau menjadi seorang mutarabbi / murid beliau adalah khoirul mutarabbin, Beliau ketika menjadi junud/jundi beliau adalah khoirul junud, ketika menjadi qiyadah beliau adalah khoirul qiyadah, kenapa demikian modalnya hanya satu yaitu ash shidiq, kebenaran dan kesungguhan dalam segala hal, ash shidiqu maal robbihi. shidiqu dengan Allah SWT, ash shidiqu maa nafsihi, dan shidiq dengan dirinya.
    Beliau dengan siapapun tidak pernah memakai bahasa diplomasi selalu tulus, terbuka, ikhlas, membuka diri. Kalau benar dia katakan benar kalau tidak mampu dia katakan tidak mampu, kalau lemah dia katakan lemah, beliau seseorang yang tidak memakai bahasa diplomasi dengan siapapun selalu memakai bahasa hakekat. Karena ash shidiqu ma rabbihi dan ash shidiqu maa nafsihi. Oleh karena itu memancar ash shididiq ini kepada segala aspek pergaulan. ash shidiqu ma da'watihi, ashidiqu ma jamaatihi, ash shidiqu maa walifatihi seluruhnya perjalanan kehidupan dihiasi dengan sidiq. minal mu'mininan rijalun shodaku maahadullahu alaihi, maka dengan itu pula menghadap Allah dengan shidiq itu pula menghadap rabbul alamin. InsyaAllah setelah sual sebentar lagi beliau akan menduduki posisi lisidiqin fi mak'adi shidiqin indal malikin muktadir. Dia akan mendapatkan posisi shidiq yang mulia disisi Allah SWT. Shidiq inilah modal utama beliau dalam kehidupan.
    Ikhwan dan akhwat fillah pada hari ini kita kembali setelah 3 tahun yang lalu mengantarkan murid beliau yang terbaik Ust Madani, dan sekarang beliau sendiri akan berkumpul dengan asabiqul awalun dari salafus saleh minal mujahidin wa du'at insyaAllah.
    Saya pada kesempatan ini harus bersaksi wafa anil biah wafa anil ahad wafa anil da'wah sebagai bukti kesetiaan kita, ukhuwah islamiyah, saya harus mengatakan pada hari ini. Bahwa beliau bukan saja orang terbaik diantara kita, tapi beliau adalah orang yang paling kaya diantara kita.
    Kaya dengan Allah yang menghujam sebagai akidah di lubuk hati nuraninya sehingga memancarkan kekayaan moral, kekayaan spiritual, kekayaan akhlak, kekayaan ibadah, kekayaan amanah, kekayaan istiqomah, beliau adalah orang yang terkaya diantara kita walaupun kalau dilihat dari kekayaan beliau adalah yang paling jauh dari mengejar kekayaan dan jabatan.
    Dalam bulan-bulan terakhir ini beliau menyampaikan rintihannya kepada saya berkali-kali, cuma saya belum sempat mengabulkan "Ustadz saya tidak ingin di DPR lagi, saya ingin di medan dakwah" berulang-ulang baik langsung atau tidak langsung, dan saya sangat menyesal belum sempat mengabulkannya. Berkali-kali, ustad saya minta di medan dakwah, bukan tempat saya di gedung DPR, itu permintaan beliau yang berkali-kali beliau ucapkan.
    Selama 5 tahun memimpin persidangan majelis syuro dan saya selalu menjadi saksi mendampinginya bagaimana beliau memimpin dengan penuh cinta, tidak ada suara yang dipatahkan sebagaimana tidak ada yang diagungkan. Semuanya didekati dengan mahabah fillah sehingga 5 tahun menghantarkan majelis syuro dengan mengantarkan beragam kebijakan yang lahir dari mahabah warahmah yang tercurah dari lubuk beliau dan ini sekali lagi sumbernya shidiqu maa Allah, dan shidiqu maa nafsihi.
    ikhwan dan akhwat fillah, seminggu yang lalu hari kamis menelpon beliau , ustad jamaah akan memberikan tugas baru kepada antum, ucapan yang beliau katakan sami'nan wa thoan ustad, lalu beliau katakan saya hari ini ada jadwal berobat ke Sukabumi tapi kalau antum perintahkan semuanya saya tinggalkan. Saya katakan kepada beliau saya perlu antum dalam keadaan sehat, dalam keadaan kuat dalam mendukung dakwah ini silahkan berobat dulu. Besok pagi hari jum'atnya pagi-pagi sudah telepon. Ustad apa tugas saya?. saya katakan istirahat dululah habis berobat, tunggu mungkin selasa, senin saya telepon. Pagi hari saya telepon beliau langsung menyambut untuk melaksanakan tugas kapan saja. Kata saya datanglah ba'da ashar dan bertemu di tempat pertemuan kita duren tiga. Dalam keadaan lelah dari tugas-tugas DPRnya beliau datang ke tempat acara paling duluan, bahkan lebih dulu dari saya. Sempat satu jam setengah beliau memberikan kontribusi terakhirnya kepada da'wah memberikan masukan-masukan, karena kami dalam jamaah bersepakat mengangkat beliau sebagai ketua badan penegak disiplin jamaah. Pada detik-detik terakhir beliau sedang memilih-milih para pembantunya wafaan kepada beliau, beliau baru menyepakati 1 sekretaris Badan Penengak Disiplin Jamaah yaitu Akhuna Fadhil Budi Darmawan beliau masih mencari 2 orang lagi dan minta daftar kader dari peringkat amilin setelah beliau disodori dan kemudian saya minta kepada ketua majelis pertimbangan partai Ketua Dewan syariah begitu juga presiden partai dan bendahara umum yang hadir saat itu untuk merancang prosedur atau metode atau sistem manajemen penegakan disiplin jamaah.
    Beliau sudah membawa seluruh bahan-bahan itu dan beliau menerima tugas berat itu dengan gembira dengan ketaatan penuh lahir dan batin tidak ada tanda-tanda akan meningkalkan kita, tidak ada tanda-tanda yang bersifat fisik, jasad, tidak juga tanda-tanda yang bersifat alamat-alamat kalimat perpisahan sama sekali tidak ada.
    Ketika datang waktu sholat magrib beliau bangkit untuk berwudhu, berdiri dan agak muntah lalu digotong oleh ikhwah ditidurkan beliau tidak mau tidur beliau katakan ingin duduk setelah duduk saya pegang kakinya tangannya hangat nadinya juga berdetak bagus cuma badannya lunglai sudah. Saya katakan sudah tidurkan saja, lalu memanggil dokter. Kata dokter Agus beliau kena stroke dengan tekanan darah 210, lalu beramai-ramai majelis qiyadah menggotong beliau dengan mobil yang disupiri oleh akhuna samsuri ke poliklinik dari polklinik itulah baru kita tahu dari seorang dokter alhli syaraf mengatakan bahwa nadinya dikepala pecah, lalu kita membawa dengan ambulan ke poliklinik Islam bersama-sama cuma sayang aturan ambulan tidak boleh beramai hanya 2 orang sehingga saya mengikuti di belakang. Sampai disana hanya sempat pengecekan 15 menit, pengecekan kira-kira hanya 15 menit lalu dinyatakan beliau telah wafat, beliau berbisik pak kemungkinan beliau sudah meninggal dijalan, jadi demikian lembut, demikian halus kepergiannya, sampai kami yang menyaksikan tidak merasa bahwa beliau pergi. Sebagaimana indahnya beliau dalam berdakwah, indahnya dalam thoat, indahnya dalam pengorbanan, beliau pun indah dalam menghadap Illahi Robbi, sampai kita yang disekelilingnya tidak tahu kondisi itu.
    Sebagaimana saya katakan beliau selalu mengambil posisi terbaik ketika wafat pun ahsanul wafiat, sebaik-baiknya kewafatan sampai kami yang disekelilingnya tidak tahu tidak merasakan apa-apa.
    Ikhwan dan akhwatfillah, saya 25 tahun yang lalu merasakan kehangatan tangan beliau ketika mengulurkan tangan untuk bersama-sama membangun dakwah ini, membangun gerakan dakwah, beliau yang menyambut para pendiri jamaah ini untuk membangun anak tangga keberhasilan bagi dakwah ini, anak tangga keberhasilan untuk membela umat ini, walaupun kemudian tangga-tangga yang sudah beliau bangun, beliau sendiri nggak sempat menitinya oleh karena itu sekali lagi warisan yang beliau tinggalkan sebagai orang yang paling kaya diantara kita adalah warisan yang sangat banyak, warisan mahabah warisan kasih sayang warisan qudwah, warisan thoat, warisan tajarud, warisan totalitas, warisan ukhuwah, yang harus kita lanjut tumbuh kembangkan. Inilah warisan terbesar dari orang yang paling kaya diantara kita.
    Dan saya pun sejak tadi malam dan hari ini ditakdirkan juga oleh Allah ketika 25 tahun ditakdirkan menyambut beliau bergabung kepada gerakan da'wah ini hari ini pun ditakdirkan oleh Allah untuk mengantarkan beliau meninggalkan beban dakwah tugas dakwah tugas perjuangan yang besar ini. Mudah-mudahan kita bisa istiqomah seperti yang beliau contohkan. Beliau walaupun secara dakwah kelihatannya adalah murid saya tapi sebenarnya beliau juga guru saya, dia ustadi fi qudratihi, ustadi fi sabrihi, ustadi fi mahabatihi, dia mengajarkan dengan qudwah, dengan kesabaran, dengan ketulusan keistiqomahan dan keikhlasan yang selalu menyinari hati sanubari kita semuanya, sekali lagi bahwa beliau ini orang terkaya diantara kita. Kaya dengan akidahnya, kaya dengan akhlaknya, kaya dengan ibadahnya, kaya dengan spiritualnya, kaya dengan ruhaniahnya, kaya dengan moralnya, begitu juga beliau kaya dari segi fikrah, kaya dari segi idealismenya, kaya ideologinya, kaya wawasan berpikirnya dan tidak ketinggalan kaya dengan daya juangnya, kaya dengan pengorbanannya, kekayaan yang beliau tinggalkan inililah kita tumbuh kembangkan sebagai amanat dari beliau. Mudah-mudahan kita adalah sebagai kholafus shaleh penerus yang baik bagi sholafus shaleh seperti beliau ini. Sekali lagi hari ini kita menantarkan beliau untuk menghadap rabbul alamin dan insyaAllah kita yakini setelah sual sebentar lagi akan duduk fi maqadin siddikin indal malikin muktadin. Sebagai kesaksian terakhir dari saya bahwa beliau dengan mengorbankan seluruh kepentingannya dirinya, keluarganya, dunianya, seluruhnya di khitmahkan untuk dakwah dan sudah barang tenti beliau adalah salah satu tonggak sejarah dalam penegakan dakwah Ilallah menuju liilakalimatilah ihyal ulya di Indonesia.

    -Kesaksian Ust. Hilmi, sesaat setelah pemakaman KH. Rahmat Abdullah -

    Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

    ReplyDelete
  4. Anonymous2:59 PM

    cinta banyak orang yang tak dapat memaknainya namun selalu sok tahu mengartikannya,cinta...paalsu itu telah menjauhkan aku dengan seorang sahabat.cinta tragis,namun ada satu cinta yang selalu membuat ku hidup dalam kehidupan.mbak vy puitis juga ya........

    ReplyDelete
  5. Anonymous12:58 AM

    cinta

    ReplyDelete