Oleh-Oleh Ramadhan (1)

By hanan2jahid - November 12, 2005


Ramadhan memang sudah berakhir, tapi ada oleh-oleh yang ditinggalkannya, cukup menarik dan menantang menurut saya.
Ramadhan minggu pertama, kita dari sebuah organisasi dakwah kampus diamanahi untuk mengelola pesantren kilat anak-anak SMP yang terkenal bandel bin nakal. Katanya sih begitu. Saat mendengar kata-kata bandel bin nakal plus cerita-cerita seru yang terjadi Ramadhan sebelum-sebelumnya, kita sudah punya ancang-ancang bakal gimana menghadapi anak-anak itu. Yang penting pakai prinsip “Tanpa Kekerasan” plus “Penyadaran diri terhadap akhlak” seperti tujuan pesantren kilat yang sudah ditetapin oleh sekolah.

Hari pertama, kesan yang mendalam udah kita rasakan dari pihak guru-guru yang saling membahu menjadi panitia. Mereka menjadi tim dapur alias masak-masak, ada yang bagian angkut-mengangkut kursi dan meja, bagian acara, dll. Kompak banget deh pokoknya. Koordinasi dengan kita para instruktur juga bagus banget, kita-kita merasa dihargai dan mereka juga welcome dengan keberadaan kita di sana, sampai-sampai servisnya juga memuaskan. Baru kali ini jadi instruktur diservis segitu istimewanya. Kalau biasanya malah instruktur ikutan nimbrung untuk kerja (gak semua sekolah loh,hihi :D). Guru-gurunya juga rata-rata mantan aktivis dari berbagai organisasi dan lembaga jadi gak begitu sulit untuk koordinasi, tinggal dimatch kan aja konsep kita dengan konsep mereka.
Nah, setelah guru-guru, sekarang kesan dengan anak muridnya. Wih, anak-anaknya agresif-agresif banget, bijak, kritis, dan satu yang bikin kita kalah telak, suaranya itu lho ribut banget plus melengking. Kalah deh suara instruktur walau udah pakai microphone karena sangkinkan ributnya.

Hari pertama masih pembukaan plus ramah tamah dengan guru dan peserta. Hari kedua dan ketiga adalah inti dari PKR ini. Materi dan Dinamika kelompok kita mainkan di dua hari ini. Mereka antusias banget untuk PKR kali ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan lagi, mereka gak sebandel yang dikatakan orang-orang kok, malah mereka pinter-pinter, bijak dan cepat tanggap dengan keadaan. Namanya anak SMP, acara kita kemas sedemikian rupa agar gak membosankan plus banyak games out door maupun in door. Begitulah dua hari dilalui dengan lancar, tapi para instruktur harus rela suaranya tinggal sisa, serak bin sengau (hehe :D).

Jadi, ada satu hal yang cukup membuat saya dan teman-teman nahan geli. Pertanyaan-pertanyaan peserta yang cukup memukau dan lucu.
Pertanyaan 1 : Kak, kok kakak kalau ngomong dengan abang instrukturnya jaraknya jauh sih? Trus pake acara nunduk-nunduk lagi.
Wadaw, ternyata kita-kita pada diperhatiin ama paserta. Pasalnya kalau mau briefing kita kan mesti ambil kesepakatan tuh, jadi harus komunikasi dengan yang lain. Ya di jawab aja apa adanya plus “ilmunya” biar mereka juga bisa faham. Eh, besoknya mereka kalau mau ngomong ama peserta putra selalu ngomong gini “eh jaga pergaulan, jangan deket-deket” (gleg) aplikatif banget nih anak-anak :D.

Trus ada lagi tuh, waktu materi tentang akhlak ada disinggung masalah pacaran. Mereka dikasih nasyid yang isinya ada tentang gak boleh pacaran, eh timbul pertanyaan lagi.
Pertanyaan 2 : “Kak, kalau gak boleh pacaran trus gimana ntar?” (gleg :D)
“Gimana apanya dek?” Kita tanya. Trus mereka jawab “ya ngga enak dong, masa nikah gak pacaran sih?”. Wedew, kita pada ketawa semua. Akhirnya pemateri jelasin jawabannya. Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang cukup kritis dan berbobot.

Pengalaman yang sangat berkesan. Kita juga dapatin hal baru dari sanlat itu, bagaimana mengelola sebuah event untuk anak-anak SMP yang cukup menguras energi. Dapatin hal yang menarik juga dari para guru. So, berbekal pengalaman itu dan ditambah dengan ilmu dan pengalaman lain, mudah-mudahan akan lebih baik lagi di acara yang lain.

Created by : Hanan2jahid. Di waktu Dhuha, sabtu yang cerah :)

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Assalamu'alaikum wr.wb
    Maaf, mau tanya nih, tapi gak ada hubungannya dg artikel diatas.

    gimana menjawab pernyataan salafy yang mengatakan harokah PKS itu sesat?

    Saya udah tanya murobbi, sayangnya gak mau menjawab.

    ReplyDelete
  2. Anonymous6:54 AM

    assalamu'alaikum wr wb

    wah asik banget pengalamannya.. :)
    bisa share kurikulum sanlat for SMP nggak? atau mungkin pembinaan rutinnya? IA bermanfaat bagi kami.

    Jazakalloh Khoiron Jaza atas Cahaya di atas Cahaya-Nya. It's Exciting!!!

    Sipeduli@yahoo.com

    ReplyDelete