Grrrr......grrrrr.......grrrrr...
Pintu kamarku tiba-tiba terguncang. Awalnya kukira si bimo kucingku yang mendorong minta masuk ke kamar...tapi kulihat dia ada di samping tempat tidurku, terlelap.
Duh, kok goyang begini sih? Baru aku bisa tersadar....
GEMPA..!!!
Langsung aku melompat dari tempat tidur, padahal mata sudah mulai terlelap. Tepat jam setengah dua belas malam (atau kurang yah, atau malah lebih ? gak tau deh, abis jam dinding rumahku kecepatan 15 menit :D, hehehe), kita sekeluarga langsung keluar menuju halaman rumah. Tak lupa kusempatkan bawa al-qur'an dan HP (walau pulsa gi habis :D)
Masya Allah, Allahu Akbar !!
Gempa kali ini benar2 terasa sangat kuat, lebih kuat dari gempa akibat tsunami tgl 26 Desember lalu. Kita semua sudah pasrah, kalau memang Allah mengambil nyawa pada saat itu juga, walau jantungku sangat berdegup kencaaaangggg sekali. Subhanallah...
Para tetangga juga sudah keluar dari rumah. Rame euy, pemandangan yang jarang ditemui bila hari2 biasa. Sekitar jam 12.00 gempa baru berhenti. Kita baru berani masuk ke rumah.
Tapi apa yang terjadi saudara2?
Lampu padam, listrik mati, dan jaringan telepon putus dan sibuk.
wadaw, terpaksa deh kita hanya bisa berdiam diri di dalam rumah. Tapi apa yang terjadi kemudian.....
Fiuh, baru saja hendak terpejam, eh, sudah terdengar suara bising kendaraan bermotor, banyak kendaraan yang lalu lalang. Kita jadi keluar lagi.
Air.....Air.....Air.....
Walah???? Air???? yup, katanya air laut Belawan sudah pasang naik, udah sampe jalan raya. Waduh, ini bener apa boongan??? Akhirnya kita cari informasi, ternyata provokasi doang.
Bener2 deh, dalam kondisi seperti ini masih ada aja orang2 yang berkepentingan ambil kesempatan dalam kesempitan. Siapa lagi kalau bukan para pengacau keamanan, alias si jari dua (eh, salah ya), bukan jari dua tapi jari tangan sepuluh plus kaki juga, alias pencuri. Yup. Para pencuri bisa saja ambil kesempatan, gitu deh kata orang2.
Hmmmm.....kita sih cuma denger2 mereka aja, walau persiapan tetap dilakukan.
Tapi alhamdulillah, ternyata itu semua cuma gosip, alias provokasi, alias kerjaan orang kurang kerjaan, hehehe
Gak ada tuh gelombang pasang, dan semoga aja gak ada lagi.
Benar2 trauma dengan tsunami dulu. Tapi setelah kejadian itu, kita benar2 tersadar bahwa manusia itu sangat kecil dibandingkan Allah
Apapun bisa saja terjadi dalam satu malam. Subhanallah. La hau la wala quwwata illaabillaah.....
Tiada kekuatan selain kekuatan Allah, tiada kehendak yang mutlak selain kehendak Allah. Maha Besar Allah, Allahu Akbar....
Hiks, tapi listrik padam selama dua hari. Dan hikmahnya sangat besar untuk menguji kesabaran kita semua, Allahu Akbar...
Lafaz zikir senantiasa terucap melalui bibir ini, subhanallah, tak ada kata yg pantas terucap selain syukur kepada Allah.
Tapi sungguh kasihan melihat para korban, semoga Allah memberikan kemudahan dan pertolongan. Semoga kita semakin diketuk hatinya melalui cobaan2 yang beruntun ini.
Sudah saatnya kita bergerak. Sudah saatnya kita berubah. Sudah saatnya kita berempati kepada saudara2 kita, tanpa batas. Minimal do'akan saudara2 kita di sana yang terkena musibah.
Wallahu a'alam
Created by hanan2jahid, Genro force studio, di kesunyian malam
Pintu kamarku tiba-tiba terguncang. Awalnya kukira si bimo kucingku yang mendorong minta masuk ke kamar...tapi kulihat dia ada di samping tempat tidurku, terlelap.
Duh, kok goyang begini sih? Baru aku bisa tersadar....
GEMPA..!!!
Langsung aku melompat dari tempat tidur, padahal mata sudah mulai terlelap. Tepat jam setengah dua belas malam (atau kurang yah, atau malah lebih ? gak tau deh, abis jam dinding rumahku kecepatan 15 menit :D, hehehe), kita sekeluarga langsung keluar menuju halaman rumah. Tak lupa kusempatkan bawa al-qur'an dan HP (walau pulsa gi habis :D)
Masya Allah, Allahu Akbar !!
Gempa kali ini benar2 terasa sangat kuat, lebih kuat dari gempa akibat tsunami tgl 26 Desember lalu. Kita semua sudah pasrah, kalau memang Allah mengambil nyawa pada saat itu juga, walau jantungku sangat berdegup kencaaaangggg sekali. Subhanallah...
Para tetangga juga sudah keluar dari rumah. Rame euy, pemandangan yang jarang ditemui bila hari2 biasa. Sekitar jam 12.00 gempa baru berhenti. Kita baru berani masuk ke rumah.
Tapi apa yang terjadi saudara2?
Lampu padam, listrik mati, dan jaringan telepon putus dan sibuk.
wadaw, terpaksa deh kita hanya bisa berdiam diri di dalam rumah. Tapi apa yang terjadi kemudian.....
Fiuh, baru saja hendak terpejam, eh, sudah terdengar suara bising kendaraan bermotor, banyak kendaraan yang lalu lalang. Kita jadi keluar lagi.
Air.....Air.....Air.....
Walah???? Air???? yup, katanya air laut Belawan sudah pasang naik, udah sampe jalan raya. Waduh, ini bener apa boongan??? Akhirnya kita cari informasi, ternyata provokasi doang.
Bener2 deh, dalam kondisi seperti ini masih ada aja orang2 yang berkepentingan ambil kesempatan dalam kesempitan. Siapa lagi kalau bukan para pengacau keamanan, alias si jari dua (eh, salah ya), bukan jari dua tapi jari tangan sepuluh plus kaki juga, alias pencuri. Yup. Para pencuri bisa saja ambil kesempatan, gitu deh kata orang2.
Hmmmm.....kita sih cuma denger2 mereka aja, walau persiapan tetap dilakukan.
Tapi alhamdulillah, ternyata itu semua cuma gosip, alias provokasi, alias kerjaan orang kurang kerjaan, hehehe
Gak ada tuh gelombang pasang, dan semoga aja gak ada lagi.
Benar2 trauma dengan tsunami dulu. Tapi setelah kejadian itu, kita benar2 tersadar bahwa manusia itu sangat kecil dibandingkan Allah
Apapun bisa saja terjadi dalam satu malam. Subhanallah. La hau la wala quwwata illaabillaah.....
Tiada kekuatan selain kekuatan Allah, tiada kehendak yang mutlak selain kehendak Allah. Maha Besar Allah, Allahu Akbar....
Hiks, tapi listrik padam selama dua hari. Dan hikmahnya sangat besar untuk menguji kesabaran kita semua, Allahu Akbar...
Lafaz zikir senantiasa terucap melalui bibir ini, subhanallah, tak ada kata yg pantas terucap selain syukur kepada Allah.
Tapi sungguh kasihan melihat para korban, semoga Allah memberikan kemudahan dan pertolongan. Semoga kita semakin diketuk hatinya melalui cobaan2 yang beruntun ini.
Sudah saatnya kita bergerak. Sudah saatnya kita berubah. Sudah saatnya kita berempati kepada saudara2 kita, tanpa batas. Minimal do'akan saudara2 kita di sana yang terkena musibah.
Wallahu a'alam
Created by hanan2jahid, Genro force studio, di kesunyian malam